Kamis, 16 Juni 2011

Hidup Itu Proses

Hidup itu proses dari kita dilahirkan sampai nanti kita mati seperti sebuah gerigi yang berputar. Banyak orang menginginkan sesuatu yang ingin dicapai dengan cara instan dan cepat tanpa melalui sebuah tahapan, sebuah buah matang yang duikasih karbit (dalam bahasa jawa) sejenis obat untuk mempercepat buah menjadi matang. tetapi bisa dibandingkan kualitas rasanya dengan buah yang secara alami matang dipohon akan jauh lebih manis yang matang dipohon. seperti halnya manusia banyak menggunakan wewenang kekuasaan nya untuk mendapatkan hal yang ia inginkan secara mudah dan apa yang ia dapat pasti juga akan cepat hilang. orang kaya tidak yahu namanya sebuah proses karena yang mereka tahu hanyalah uang dan kekuasaan semua yang mereka butuhkan tinggal bilang dan akan datang dengan sendirinya. orang miskin/rakyat jelata mereka lebih mempunyai hal bisa dikenang dan di ambil contoh dalam memaknani kehidupan, yang cenderung menilai hal-hal kecil yang sering dilupakan oleh orang-orang kaya" yaitu kbersamaan dalam hidup, uang dan kekuasaan bukanlah segalanya tetapi bagaimana memaknai hidup dan bagaimana kita bisa bermanfaat bagi orang lain. orang yang berproses dari awal dari bagaiman ia mersakan sebagia anak gawang kalau dalam pertandingan boal sampai menjadi sebuah pemain profesional, ia akan bisa mengerti bagaimana cara bermain bola secara team. begitu juga hidup kita tidak bisa lepas dari sebuah bantuan orang lain.  

Pantai Pasir Putih - Nusa Kambangan

Pantai pasir putih terletak di ujung paling selatan pulau Nusa Kambangan dan hanya bisa ditempuh melalui pelabuhan intan dan menyeberang ke pelabuhan Nusa Kambangan dan dilanjutkan kendaraan darat sepanjang kurang lebih 5km, pantai ini biasa digunakan oleh TNI untuk pembaretan.









HIMAPUS UNS

Himpunan Mahasiswa Perpustakaan Univesitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
Sebuah wadah kecil dari mahasiswa D3 perpustakaan yang haus akan sebuah inovasi dan harapan ingin berkembang dan tidak dikucilkan sebelah mata oleh ilmu-ilmu lain di lingkungannya. tahun 2007 angkatan ke-6 kami berjumlah 48 Maru memulai sebuah hal yang baru, ilmu baru, limgkungan baru, teman baru, penampilan baru. dengan semangat yang menggebu-gebu untuk menggapai sebuah harapan meski imu yang kami pilih buka 100% dari pilihan hati nurani kami melainkan tuntutan dari orang tua. 1 angkatan kalau tidak saling kenal maka tak sayang kata pepatah tetapi bukan hanya itu saja melainkan bagaimana 1 angkatan bisa bersatu kompak membuat sebuah kenangan dan cerita karena kuliah bukan hanya belajar duduk manis dikursi tetapi juga bagaimana bisa membentuk sebuah kbersamaan di ilmu lain, muncul lah berbagai sebuah gagasan dan ide untuk membuat sebuah wadah perhimpunan jurusan yang bisa menanpung pemikiran-pemikiean kami. dengan upaya dan kerja keras kami bentuk himpunan ini pada tahun 2009 bulan februari, semua hal kami siapkan sendiri dari pendanaan sampai mangemen nya dan dengan ilmu  tau kemampuan kami. banyak hal yang kami lakukan dalam 2 tahun itu mulai dari kegiatan seminar, pameran, stroy telling, study banding, temu alumni dan bahkan membentuk sebuah kesenian angklung yang kami namai Bambu nada yang sering di mintai tampil di kegiatan universitas dan kegiatan kemahasiswaan dikampus. Tahun 2010 bulan September angkatan kami lulus, semua tersebar didaerah-daerah lain guna bekerja memenuhi panggilan. dan sangat ironis sekali apa yang kami bangun dengan susah payah ini, kini ironis sekali melihat himpunan kami vakum dan tidak berkemabang kami kurang tahu kenapa hal ini bisa terjadi apa pengaruh globalisasi mahasiswa penerus kami kurang begitu loyal terhadap himpunann kami, kami sebagai Alumni hanya bisa berdoa semoga muncul orang-orang yang haus akan sebuah hal baru dan tidak hanya menerima keadaan, yang mneruskan perjuangan kami di bidang ilmu ini. kami yakin suatu sat pasti ada yang meneruskan himpunan kami. Kami bukan mahasiswa KUPU-KUPU"KULIAH PULANG-KULIAH PULANG" 

Kbersamaan itu indah


Disinilah aku diajarkan bagaimana menghargai dan dihargai dan mengenal sifat-sifat orang yang cenderung mudah emosi"MAHAFISIPPA"
Diksar XXII berjumlah 10 0rang dari jurusan yang berbeda-beda di gembleng di alam selama 1 minggu, penuh dengan emosi, marah, kecewa, frustasi dan selalu makan tulang teman itulah ygang kami alami selama di alam, tetapi disisi lain ada sebuah hikmah besar besar dari hal itu yang dulu kami hanya cuma sapa seyum sekarang menjadi sebuah keluarga yang hangat penuh dengan kbersamaan dan canda gurau bahkan tidak sering juga pertengkaran, kami beruntung bisa menjadi salah satu dari bagian ini, kami di didik keras tenaga, pkiran maupun finansial kami pun terkuras, sakit pun sering manghampiri kami. semua itu menjadikan kami jiwa yang tangguh tak mudah menyerah karena meski badan kami sudah tak mampu menopang lagi beban tanggung jawab, hanya satu hal yang terngiang - iang dalam pikiran kami..."SEMANGAT TUAN-TRUAN KARENA DENGAN SEMANGAT BISA MENGALAKAHKAN SEGALANYA" itu yang membuat kami bisa sampai berdiri sampai saat ini. "FIGHT UNTIL THE END" VIVA MAHAFISIPPA.....  

Jam Gadang Bukit Tinggi Sumatera Barat

Jam Gadang Bukit Tinggi Sumatera Barat

Dalam sebuah anganku banyak sekali harapan-harapan yang tersimpan di memori otak dan aku berfikir apakah aku bisa melihat dan berfoto di Jam gadang Bukit Tinggi Sumatera Barat. ku hanya bisa melihat nya dari layar tV atau search di Internet, tetapi tanpa aku sadarai sekarang hidup kita di depan seperti apa kita tidak tahu, dan  tidak kita duga saya masih ingat sore hari kurang lebih pukul 17.15 WIB saya dipanggil atasan kuh besik kamu nemenin saya ke padang saya kaget dan saya jawab iya, pikiran saya sudah bingung, takut, tapi seneng juga dapat pengalaman baru esoknya saya dikabari bahwa saya berangkat sendiri saya bingung baru pertama kali saya naik pesawat dan ke luar pulau, saya masih ingat motto yang digembor-gemborkan sewaktu diksar mahafisippa "semangat tuan-tuan" akhirnya aku jalani semua tugas itu dengan semangat dan saya nikmati perjalanan saya, tanpa diduga salah satu harapan saya terkabulkan.

Harmoni Hidup: MAHAFISIPPA

Harmoni Hidup: MAHAFISIPPA

MAHAFISIPPA

Mahasiswa Fisip UNS Pencinta Alam

MANDALAWANGI - PANGRANGO



Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu

walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

"hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya "tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
'terimalah dan hadapilah

dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu

aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup

Jakarta 19-7-1966

Soe Hok Gie Dalam Puisi